Gunung Burangrang, Gunung Indah di Pegunungan Sunda Purba

Gunung Burangrang

Gunung Burangrang – Nama gunung Burangrang pastinya sudah tidak asing lagi para pecinta gunung atau pendaki gunung. Gunung ini adalah satu gunung hasil dari Pegunungan Sunda Purba yang letusannya konon menciptakan banyak gunung lain di kawasan tersebut.

Gunung ini adalah gunung mati jika melihat bagaimana terbentuknya. Lokasi gunung ini ada di Purwakarta, Jawa Barat yang bentangannya mencakup wilayah Purwakarta hingga Subang.

Ada banyak kisah sejarah dari peristiwa terbentuknya gunung di Purwakarta ini, ditambah lagi dengan beberapa legenda yang mengaitkannya, misalnya seperti terbentuknya gunung Tangkuban Perahu,

Ada banyak juga legenda yang diceritakan mengenai gunung bernama Burangrang ini, salah satunya adalah kaitan gunung purba dengan kerajaan Saung Agung yang diperkirakan usianya justru lebih tua dari terbentuknya Tangkuban Perahu. Itulah sekilas tentang gunung yang melegenda ini.

Daya Tarik Gunung Burangrang

Daya tarik Gunung Burangrang adalah tersajinya sebuah jaminan akan petualangan yang lain daripada wisata pendakian yang lainnya. Sensasi pendakian juga cukup memacu adrenalin karena kondisi medan di sana cukup ekstrim dan cukup banyak bebatuan. Akan tetapi, untuk pendaki pemula, tersedia juga trek yang ramah dan juga mudah dilewati serta pemandangannya bisa dinikmati. Jarak tempuhnya bisa dilewati dalam waktu 3 sampai 4 jam.

Gunung Burangrang Tenda
Gunung Burangrang Tenda

Keindahan pemandangan yang banyak tersedia saat pendakian adalah Anda bisa menikmati pemandangan kebun teh yang ada di sekitar kawasan gunung tersebut. Selain itu, tampak juga situs danau yang ada di area Bandung bernama Situ Lembang yang pastinya sangat menarik dan menawan. Pada jalur pendakian, Anda juga akan melewati area Hutan Pinus Cikole yang sangat eksotik dan sangat indah untuk dijadikan background foto Anda.

Selain keindahan pemandangan alam saat pendakian, daya tarik lain yang tak kalah menarik bagi wisatawan adalah adanya legenda yang tersebar mengenai pembentukan gunung Burangrang ini yang ternyata masih ada hubungannya dengan legenda Sangkuriang atau Tangkuban Perahu. Cerita rakyat yang menambah bumbu mistis yang menyempurnakan betapa spesialnya gunung ini membuat siapa pun ingin berkunjung ke sana.

Pentingnya Membawa Perbekalan yang Memadai

Mengenai kuliner yang ada di jalur pendakian, biasanya akan banyak tersedia di bagian bawah atau lereng gunung yang masih belum terlalu tinggi dan belum terlalu sulit untuk mengangkut logistic ke sana.

Secara umum, pendaki akan membawa perbekalan sendiri yang praktis dan juga tidak banyak makan tempat, seperti mie instan dan sayur, atau beberapa jenis daging yang bisa juga dibawa dalam kondisi sudah setengah masak supaya memudahkan proses masaknya pada saat sedang di tengah pendakian. Perbekalan akan memungkinkan Anda untuk bisa menikmati makan bersama rekan pendaki lain sambil menikmati keindahan alam.

Gunung Asri yang Belum Banyak Terfasilitasi

Fasilitas yang tersedia di kawasan gunung bernama Burangrang ini masih belum terlalu banyak dan belum cukup memadai. Di sana masih belum ada rute atau jalur yang dilengkapi petunjuk arah. Ketersediaan pos atau shelter juga masih belum ada. Walaupun begitu, Anda tak perlu terlalu khawatir karena medan dan jalurnya masih bisa dibaca menggunakan peta dengan bantuan orang yang sudah ahli dalam hal pendakian.

Kondisi tersebut disebabkan karena memang di sana masih sangat asri dan alami sehingga belum banyak difasilitasi. Namun, itulah yang justru menjadi daya tarik paling kuat dari kawasan gunung ini. Paling penting, pastikan bahwa Anda ditemani oleh orang yang professional serta ahli di bidang naik gunung.

Tiket Kawasan Gunung Burangrang

Untuk memasuki wilayah Gunung Burangrang, Anda akan dikenai biaya tiket sebagai berikut:

  • Tiket untuk masuk ke jalur pendakian bernama Legok Haji : Rp 15.000
  • Tiket untuk masuk ke jalur pendakian bernama Tanjakan Mentari : Rp 10.000
  • Tiket untuk parkir kendaraan : Rp 10.000
  • Jasa penitipan helm : Rp 2.000
  • Tarif untuk pemandu wisata : Rp 20.000
  • Tiap basecamp di sana akan dikenakan biaya yang berbeda

Kawasan yang dibuka selama 24 jam ini memiliki beberapa rute seperti jalur Pangheotan di Cikalong Wetan, Jalur Tanjakan Mentari di Kecamatan Cisarua, Jalur Legok Haji yang sudah banyak dikenal dan jadi favorit, dan juga Pos Komando yang digunakan untuk latihan Pos Militer di gunung Burangrang.

Itulah sekilas informasi mengenai gunung Burangrang yang sangat indah baik dalam segi ke-asrian-nya dan alaminya, serta didukung dengan legenda rakyat yang sangat menarik. Bagi Anda yang hobi naik gunung, tempat ini pasti akan membuat Anda jatuh hati dan membuat Anda cepat rindu untuk segera mendaki lagi setelah pulang.

Lalu, bagi Anda yang baru ingin coba untuk mendaki, tidak akan ada masalah yang berarti selama Anda melakukan persiapan dengan baik dan banyak belajar sebelum eksekusi pendakian. Membawa perbekalan yang cukup serta tidak segan bertanya dan meminta bantuan orang yang sudah ahli untuk mendampingi selama pendakian agar tetap sehat selamat sampai puncak hingga kembali lagi ke titik awal.

Lulusan linguistik Prancis. Berpengalaman dalam penulisan konten SEO, penulisan kreatif, blogging, dan copywriting. Saat ini menulis untuk blog kesehatan & gaya hidup keluarga theAsianparent Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rekomendasi Editor